6 Tahap Dalam Melakukan Renovasi Rumah

Rumah yang kita tinggali bukanlah tempat yang akan selalu sama. Seiring berjalannya waktu, rumah juga dapat mengalami kerusakan-kerusakan. Apabila sudah parah, tentu kita memerlukan renovasi rumah. Apabila Anda baru pertama kali melakukan renovasi rumah, cobalah melihat ulasan berikut ini. Terdapat 6 tahap yang harus Anda persiapkan dengan baik ketika merenovasi rumah.

Tahap Pertama: Proses Desain Untuk Renovasi Rumah

Proyek pada rumah seringkali diawali dengan penawaran melalui telepon. Pada tahap ini, Anda akan berdiskusi dengan kontraktor yang akan merenovasi rumah Anda. Apabila diskusi melalui telepon berjalan lancar, Anda tentu akan mengadakan pertemuan langsung dengan penyedia jasa. Setelah mendiskusikan proyek renovasi secara detail, barulah Anda memperoleh proposal rincian biaya. 

Pada proses desain renovasi, Anda akan mendapatkan presentasi dari penyedia jasa. Dengan begitu, Anda bisa melihat ilustrasi rumah Anda secara jelas. Andapun akan mampu memutuskan apakah desain tersebut sudah sesuai atau belum dengan keinginan Anda. Terkadang, proses ini akan membutuhkan waktu yang lama karena Anda harus menyesuaikan keinginan Anda dengan saran dari penyedia jasa. 

Tahap Kedua: Pengajuan IMB

IMB (Izin Mendirikan Bangunan) tidak hanya diperlukan ketika membangun rumah. Apabila renovasi mengubah struktur rumah, tentu Anda harus mengajukan IMB baru. Oleh karena itu, siapkanlah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengajukan IMB. Beberapa contoh dokumen yang perlu diserahkan ialah fotocopy KTP pemilik rumah, blueprint rumah yang hendak renovasi, serta formulir IMB. Tentunya, Anda juga harus menyiapkan biaya administrasi ketika IMB diterbitkan. Proses penetapan IMB akan sangat tergantung pada kompleksitas renovasi. Biasanya, waktu paling cepat untuk menerbitkan IMB ialah satu bulan. Apabila lebih rumit, tentu proses pengeluarkan IMB akan lebih lama. 

Tahap Ketiga: Dokumentasi Konstruksi dan Sertifikat Bangunan

Setelah IMB untuk renovasi telah diterbitkan, arsitek Anda akan menyiapkan blueprint rumah secara rinci. Pada blueprint tersebut, terdapat deskripsi desain dan jenis finishing yang harus dikerjakan. 

Ketika penyedia jasa sudah bersedia melakukan renovasi, diperlukan juga kontrak perjanjian. Kontrak tersebut merupakan alat yang dapat melindungi kedua pihak. Jadi, perjanjian tersebut akan melindungi Anda apabila muncul masalah selama proses renovasi.

Tahap Keempat: Pembongkaran dan Konstruksi 

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika renovasi ialah pembongkaran rumah. Fasilitas seperti listrik, gas, dan air harus dihentikankan terlebih dahulu. Setelah proses pembongkaran selesai, akan dilakukan pemasangan pondasi.

Setelah pondasi selesai dibuat, pekerja konstruksi dapat memasang batu bata. Kemudian, barulah dilakukan pekerjaan lainnya. Misalnya seperti pemasangan lantai dan atap. Setelah kerangka rumah selesai dibuat, barulah dilakukan pemasangan pintu dan jendela. Kebutuhan rumah seperti instalasi listrik dan pemasangan pipa (plumbing) juga tidak boleh dilewatkan.

Tahap Kelima: Memastikan Keamanan Bangunan

Pada tahap ini, dilakukan pekerjaan-pekerjaan yang membuat rumah tahan terhadap cuaca serta aman ditempati. Pekerjaan-pekerjaan pada tahap ini mencakup eksterior maupun interior rumah. Salah satu contoh pekerjaan untuk eksterior rumah ialah cladding eksternal. Sementara itu, pekerjaan untuk interior rumah ialah penempatan barang-barang di dalam rumah. Pada umumnya, penyedia jasa sudah menyiapkan barang-barang yang diperlukan sebelum proses renovasi selesai dilakukan. Hal ini akan membuat pekerjaan mereka lebih efisien.

Tahap Keenam: Tahap Pemeriksaan

Setelah proyek renovasi telah diselesaikan sesuai kontrak, akan dilakukan tahap pemeriksaan. Biasanya, kontraktor akan mengajak Anda untuk melihat rumah yang sudah direnovasi. Manfaatkan kesempatan ini untuk memeriksa apabila ada masalah yang muncul di rumah Anda. 

Sumber: http://www.insideout.com.au/renovations/the-6-stages-of-a-renovation/news-story/c68451c11e9fa84f33ad94ef6ef5332e?